Kisah Isra Miraj Lengkap: Perjalanan Rasulullah SAW Menuju Sidratul Muntaha
Makassar - Isra Miraj adalah salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah Islam. Kisah Isra Miraj yang menggambarkan perjalanan Rasulullah SAW menuju Sidratul Muntaha menjadi bukti nyata kekuasaan Allah SWT.
Peristiwa ini juga menjadi tonggak sejarah pertama kali diterimanya perintah sholat lima waktu bagi umat muslim. Ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits-hadits sahih telah mengabadikan kisah Isra Miraj.
Melalui peristiwa ini, umat Islam dapat mengambil banyak hikmah yang dapat diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Berikut kisah Isra Miraj lengkap mengenai perjalanan Rasulullah SAW menuju Sidratul Muntaha.
Mengutip Buku Dardir Bainama (Qisah Isra Mi'raj), yang merupakan terjemahan dari Kitab Dardir Baunama Qishshat-ul-Mi'raj oleh Syaikh Najmuddin al-Ghaithi, perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra Mi'raj berlangsung pada malam 27 Rajab tahun ke-11 kenabian. Pada malam itu, Rasulullah SAW tengah berbaring menyamping di Hijir Ismail, yang terletak di dekat Ka'bah.
Saat sedang beristirahat, tiga malaikat mendatanginya, yaitu Malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil. Ketiga malaikat tersebut membawa Rasulullah ke sumur Zamzam, lalu membaringkannya di sana.
Dalam riwayat lainnya, disebutkan bahwa pada malam tersebut, atap rumah Nabi SAW tiba-tiba terbuka. Malaikat Jibril masuk dan membedah dada Rasulullah untuk menyucikan hati dan batin beliau menggunakan air Zamzam yang dibawa dalam bokor emas oleh Malaikat Mikail.
Setelah pembersihan ini selesai, bokor emas tersebut diisi dengan hikmah dan iman, kemudian dituangkan ke dalam hati Rasulullah SAW. Hal ini dimaksudkan agar hati beliau dipenuhi sifat-sifat mulia, seperti kesabaran, keilmuan, keyakinan, dan keislaman. Setelah selesai, tubuh Nabi Muhammad SAW dikembalikan seperti semula.
Baca juga:
37 Ucapan Isra Miraj 2025 Berkesan, Bisa jadi Inspirasi Tingkatkan Keimanan
Selanjutnya, Nabi Muhammad diminta menaiki Buraq, yakni makhluk berwarna putih dengan bulu yang indah. Ukurannya lebih besar daripada keledai tetapi lebih kecil daripada baghal. Kendaraan ini akan membawa Nabi dalam perjalanan Isra Mirajnya. Malaikat Jibril berada di sisi kanan Rasulullah, sementara Malaikat Mikail berada di sisi kirinya.
Di tengah perjalanan, Rasulullah beberapa kali berhenti untuk melaksanakan salat sunnah atas perintah Malaikat Jibril. Beberapa tempat yang disinggahi Nabi Muhammad memiliki makna besar, seperti Madinah, yang kelak akan menjadi tempat hijrah beliau; pohon tempat Nabi Musa AS berteduh saat melarikan diri dari kejaran Fir'aun; Bukit Thursina, tempat Nabi Musa AS menerima wahyu; dan Bethlehem, tempat kelahiran Nabi Isa AS.
Tak hanya itu, dalam perjalanan tersebut, Rasulullah juga diperlihatkan berbagai peristiwa yang menimbulkan pertanyaan. Setiap peristiwa yang dilihatnya mengandung pelajaran tentang perintah dan larangan Allah SWT, seperti kewajiban menunaikan zakat serta bahaya zina dan riba.
Perjalanan itu akhirnya berhenti di Baitul Maqdis (Palestina), melalui pintu gerbang Al-Yamani. Setelah turun dari Buraq, Malaikat Jibril mengumandangkan azan. Para nabi dan rasul yang diutus Allah SWT kemudian berkumpul untuk melaksanakan salat berjemaah, dengan Nabi Muhammad SAW sebagai imamnya.
Komentar
Posting Komentar