Kisah Kelahiran Nabi Muhammad Saw hingga Diangkat Menjadi Rasul
Home
Nasional
Politik Hukum & Kriminal Peristiwa Pilkada 2024 Info Politik
Internasional
Asean Asia Pasifik Timur Tengah Eropa Amerika
Ekonomi
Keuangan Energi Bisnis Makro Corporate Action
Olahraga
Sepakbola Moto GP F1 Raket
Teknologi
Teknologi Informasi Sains Telekomunikasi Climate
Otomotif
Tren Mobil Motor E-Vehicle Commercial Info Otomotif
Hiburan
Film Musik Seleb Seni Budaya Music At Newsroom
Gaya Hidup
Health Food Travel Trends
Fokus
Kolom
Terpopuler
Infografis
Foto
Video
TV
Indeks
Download Apps
Ikuti Kami
Home Nasional Internasional Ekonomi Olahraga Teknologi Otomotif Hiburan Gaya Hidup Fokus Kolom Terpopuler Infografis Foto Video Indeks
Home Edukasi Kampus
Kisah Kelahiran Nabi Muhammad Saw hingga Diangkat Menjadi Rasul
CNN Indonesia
Kamis, 12 Sep 2024 09:00 WIB
Ilustrasi. Kisah kelahiran Nabi Muhammad Saw hingga diangkat menjadi rasul. (Diolah dari iStock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nabi Muhammad Saw merupakan sosok yang penting bagi umat Islam. Beliau adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus Allah ke muka bumi.
Umat Islam perlu mengetahui kisah kelahiran Nabi Muhammad hingga beliau diangkat menjadi rasul Allah. Berikut ringkasannya.
Lihat Juga :
MUKJIZAT NABI
10 Mukjizat Nabi Muhammad SAW, Al Quran sebagai Anugerah Terbesar
Kisah hidup Nabi Muhammad Saw dari lahir hingga dewasa
Muhammad dilahirkan dari dari keluarga suku Quraisy, tepatnya Bani Hasyim. Ibunya bernama Aminah binti Wahab melahirkan Muhammad pada 12 Rabiulawal Tahun Gajah atau sekitar 570 M.
Disebut Tahun Gajah lantaran terjadi peristiwa penyerbuan pasukan Raja Abrahah yang menggunakan gajah hendak menghancurkan Ka'bah.
Merujuk Modul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2017) Kemdikbud, Muhammad ditinggal wafat ayahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib, saat masih dalam kandungan ibunya.
Setelah lahir, Muhammad kecil diserahkan kepada Halimah, seorang wanita dari Bani Sa'ad untuk disusui dan diasuh. Kala itu, banyak wanita Arab baru melahirkan yang bekerja menyusui bayi yang baru lahir.
Halimah menyusui Muhammad sampai sempurna dua tahun. Muhammad dikembalikan kepada Aminah setelah berusia empat tahun. Setahun kemudian, ibunya meninggal dunia.
Sepeninggal ibunya, Muhammad diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Namun, dua tahun kemudian kakeknya pun wafat. Kemudian Muhammad yang masih berumur delapan tahun diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.
Seperti Abdul Muthalib, Abu Thalib sangat disegani oleh orang Quraisy dan penduduk Mekah walaupun bukan tergolong saudagar kaya.
Muhammad muda hidup sebagai penggembala kambing keluarganya. Ketika berusia 12 tahun, Muhammad diajak Abu Thalib melakukan perjalanan ke negeri Syam untuk berdagang.
Menukil NU Online, di daerah Bushra, Syam, mereka bertemu Buhaira, seorang pendeta Nasrani yang sangat menguasai Injil dan ajaran Yahudi.
Dari pertemuan itu, Buhaira melihat tanda-tanda kenabian Muhammad. Buhaira juga khawatir orang Yahudi akan berbuat jahat padanya apabila mereka mengetahui tanda kenabiannya.
Mendengar penjelasan Buhaira, Abu Thalib bergegas membawa Muhammad pulang ke Mekah. (Syekh Said Ramadhan al-Buthi, Fiqhus Sirah Nabawiyah. [Beirut: Dar al-Fikr 2020], h. 63).
Kisah pertemuan Rasulullah dengan Buhaira tersebut diriwayatkan oleh semua ulama ahli sejarah. Ahli Kitab, baik Yahudi maupun Nasrani, pun memiliki pengetahuan tentang kenabian Muhammad dan tanda-tandanya melalui berita dalam kitab Taurat dan Injil.
Selama hidupnya, Muhammad dikenal sebagai sosok yang jujur, penuh tanggung jawab, dan bijaksana. Masyarakat Mekah menjuluki Muhammad sebagai Al Amin atau orang yang dapat dipercaya.
Ketika Muhammad berusia 25 tahun ia menikahi Khadijah, yang berusia 40 tahun. Mereka dikaruniai 6 anak, yaitu Qasim, 'Abdullah, Ruqayah, Ummu Kultsum, Zainab, dan Fatimah.
Komentar
Posting Komentar